Minggu, 04 Desember 2011

PROPAGANDA PENGIKUT DARWIN DAN ATEIS DI HISTORY CHANNEL

History Channel menayangkan sebuah film dalam serial Biography, yang isinya kehidupan dan pandangan-pandagan Charles Darwin. Dalam film ini, pandangan tak ilmiah Charles Darwin dibela tanpa dasar bukti-bukti sama sekali, seolah-olah merupakan kenyatan yang terbukti, dan pada saat yang bersamaan terdapat propaganda ateis terbuka. Kenyatan bahwa sebuah saluran seperti History Channel, yang menyatakan diri memberikan kebenaran sejarah dan ilmiah kepada pemirsa, memberikan tempat bagi pendangan-pandangan Darwin, yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan ilmiah, menimbulkan keraguan atas kredibilitasnya.

Mengapa Mereka Mencoba Terus Menghidupkan Teori Evolusi Dengan Propaganda?

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah saluran seperti History Channel, The National Geographic Channel, dan Discovery Channel telah mulai berkampanye secara intensif mengenai propaganda evolusi. Dokumenter yang membicarakan teori evolusi dan memuja Charles Darwin telah ditayangkan, seolah-olah kesepakatan bersama telah diambil. Apakah alasannya? Dalam pandangan kami, ada usaha memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan oleh teori evolusi dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama dalam beberapa bulan ini. Sebagaimana pendukung situs www.darwinism-watch.com mengetahui, penemuan di bidang paleontologi, biologi molekuler, dan genetika telah mengungkapkan pertentangan mendalam dalam pengakuan-pengakuan teori evolusi. Bahkan evolusionis pun menerimanya. (Anda dapat menemukan berbagai contoh dalam arsip www.darwinism-watch.com)

Sebenarnya cukup alami jika teori evolusi berakhir. Arsitek utama teori ini, Charles Darwin, hidup pada abad 19 dan tidak memahami kebanyakan ilmu yang ada saat ini. Misalnya, karena ia tidak memahami genetika, ia percaya bahwa makhluk hidup dapat berubah bentuk menjadi lebih baik, seperti dilakukan dalam persilangan, dan spesies baru dapat dihasilkan. Namun, karena jasa ilmu genetika, terungkaplah bahwa perbaikan sifat tidak dapat menghasilkan spesies baru. Ia juga tidak memahami biologi sel, dan karena ia menggunakan mikroskop kasar saat itu, ia mengira bahwa sel memiliki struktur yang sangat sederhana, sehingga sel dapat muncul secara kebetulan. Namun, saat ini para ahli mikrobiologi menganggap sel sebagai struktur dengan pengaturan yang benar-benar sempurna dan rumit, sebagaimana pengaturan kota New York atau sebuah kapal ruang angkasa, dan menganggap tidak mungkin sel dapat terjadi secara kebetulan. Dapat dimengerti jika Darwin yang tidak mengetahui semua cabang ilmu dan tidak memiliki fasilitas teknologi, dipengaruhi oleh kemiripan-kemiripan yang ditemuinya dalam makhluk-makhluk hidup dalam menyusun sebuah teori, dan kemudian teorinya runtuh dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah. Sejarah ilmu pengetahuan penuh dengan contoh-contoh seperti ini.

Namun, ada hal lain di sini, sesuatu yang tidak wajar dan tidak ada kesamaannya dalam sejarah: Meskipun kenyataannya teori Darwin telah tertolak dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah, ia belum ditinggalkan sebagaimana teori-teori lainnya. Malah, sejumlah ilmuwan telah dan masih mencoba membela teori itu. Inilah di mana kita harus berkonsentrasi. Meskipun ilmu pengetahuan telah terbukti menolak pernyataan bahwa makhluk hidup berevolusi secara kebetulan, mengapa teori evolusi masih mendapat dukungan?

Bukan rahasia bahwa, teori evolusi menolak kenyataan bahwa makhluk hidup diciptakan menurut rancangan cerdas seperti mencari asal-usul makhluk hidup. Karena itu, teori ini berfungsi sebagai pembela paham ateis dalam lingkungan ilmiah. Itulah mengapa mereka yang menolak rancangan cerdas dan keberadaan Sang Pencipta yang memiliki kekuatan hebat mendukung habis-habissan teori evolusi ini. Karena keruntuhan teori evolusi berarti keruntuhan kepercayaan ateis dan materialis, mereka sebisa mungkin melibatkan diri dalam propaganda evolusionis. Beberapa elemen utama dan tidak dapat dihilangkan dalam propaganda ini adalah organisasi seperti History Channel, National Geographic Channel, dan Discovery Channel dalam penayangan dan penerbitan seperti Science, Nature, Scientific American, dan New Scientist.

Titik awal yang utama dalam propaganda ini dimulai dengan slogan "Menolak teori evolusi berarti menolak ilmu penetahuan". Itulah mengapa saluran dan publikasi ini, yang mengaku badan paling ilmiah yang terkenal dan terpercaya di dunia tidak pernah dapat mengangkat penemuan ilmiah yang menolak teori evolusi. Seolah-olah mereka telah diprogram, secara harfiahnya, oleh tangan-tangan tersembunyi, untuk membela teori evolusi dalam situasi apapun dan tidak pernah boleh menyebutkan sepatah katapun yang menentangnya.

Tidak Menghindari Pembaruan dan Kejutan, Serta Dapat Membawa Kepada Hal Baru, Merupakan Tanda Keunggulan

Sejarah selalu mencatat adanya pembaruan di dalam kehidupan manusia. Mereka yang menerima pembaruan, yang dapat berpikir bebas tanpa terikat dogma-dogma dan gagasan-gagasan konservatif, dan tidak takut pada kritik dan tidak menyerang meraka yang berada di sekitarnya, telah melalui sejarah sebagai pelopor pembaruan, pembuat sejarah itu sendiri. Tetapi, jenis yang konservatif dan dogmatis terperangkap dalam ketakhayulannya sendiri. Organisasi-organisasi ini harus melihat bahwa kita berada pada titik balik sejarah, dan membangun karakter penuh semangat dan berkembang, tanpa takut kehilangan status di di lingkungan evolusionis.

Kenyataan bahwa kita sekarang berada pada titik balik terpenting sangat jelas dan tidak dapat diabaikan. Pemikiran materialis yang telah mendominasi semua bidang dalam beberapa ratus tahun terakhir, dari mulai ilmu pengetahuan hingga seni, dan dari filsafat ke sastra, hancur berkeping-keping. Runtuhnya teori evolusi, yang dikenal dalam paham materialis sebagai dasar ilmiah, mempercepat akhir kekuasaan pikiran materialis. Saat ini, seluruh dunia ilmiah menyaksikan perkembangan pendapat "Rancangan Cerdas". Saat ini jelas sekali bahwa setiap makhluk hidup dan setiap dari trilyunan sel yang membentuknya, memiliki rancangan sempurna dan luar biasa yang tidak akan pernah terjadi secara kebetulan. Pikiran yang menerima bahwa huruf "B" yang tertulis pada selembar kertas tidak dapat terjadi kebetulan, pasti juga menerima keberadaan "Rancangan Cerdas" pada makhluk hidup. Menerima kenyataan ini berarti menerima kebenaran yang diungkapkan ilmu pengetahuan, bukan menolaknya.

Setiap harinya History Channel dan saluran-saluran serupa setiap hari menggambarkan rancangan sempurna dalam makhluk hidup dan menunjukkan contoh-contoh penciptaan yang mengagumkan. Mengakui bahwa makhluk hidup yang memiliki semua sifat-sifat mengagumkan ini sebagai keajaiban evolusi, dengan kata lain kebetulan belaka, sangat tidak ilmiah dan tidak masuk akal. Kebetulan tidak dapat menghasilkan keajaiban. Sebagaimana sebuah kamera, televisi atau gambar tidak dapat terjadi kebetulan dan tidak dapat muncul dengan sendirinya, maka makhluk hidup juga tidak dapat terjadi secara kebetulan. Terbukti bahwa teori evolusi bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan logika.

Evolusionis sendiri menyadari bahwa kebetulan tidak dapat menyebabkan kehidupan. Seorang ahli zologi Prancis, Pierre Grassé mengakui:

Makhluk hidup manapun memiliki "kecerdasan" tinggi, jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk membangun katedral yang mengagumkan. Saat ini, "kecerdasan" ini disebut informasi, namun sama saja. Ia tidak diprogram seperti sebuah komputer, namun terdapat dalam skala molekuler di DNA kromosom atau di setiap organel dalam setiap sel. "Kecerdasan" adalah sine qua non (hasil) kehidupan. Dari mana datangnya? … Inilah masalah yang dihadapi ahli biologi dan filsafat, dan saat ini, ilmu pengetahuan tidak dapat memecahkannya.1

Alasan mengapa Grassé menganggap hal ini sebagai pertanyaan yang tidak terjawab adalah karena ia mencari jawaban dalam konteks prasangka materialis. Namun, kenyataannya sangat jelas, dan seluruhnya berada diluar pemikiran materialis

Nasehat kami pada mereka yang berwenang di History Channel, agar memiliki keberanian menerima pembaruan dan meninggalkan dogma mereka. Mereka harus berhenti menayangkan teori evolusi, yang telah menyihir pemikiran manusia melalui layar kaca selama 150 tahun terakhir. Tentu saja hal ini akan sangat mengejutkan, bagi saluran itu dan bagi evolusionis, namun "kejutan tidak boleh dihindari". Professor Michael Behe, seorang penentang teori evolusi dan salah seorang yang tidak mencoba menghindari kejutan, menasehati kolega-koleganya untuk melakukan hal yang sama:

Kesadaran yang timbul bahwa kehidupan dirancang dengan kecerdasan merupakan kejutan bagi kita di abad 20 yang telah terbiasa berpikir bahwa kehidupan adalah hasil hukum alam. Tetapi telah ada kejutan pada abad-abad lain, dan tidak ada alasan bagi kita untuk menghindarinya.2

Manusia berhasil membebaskan dirinya dari dogma-dogma sebagaimana gagasan bahwa bumi datar atau sebagai pusat tata surya. Manusia juga akan membebaskan dirinya dari dogma materialis dan evolusionis bahwa kehidupan terjadi dengan sendirinya, tanpa adanya rancangan. Tugas ilmuwan dan badan-badan ilmiah yang sesungguhnya adalah memandang kehidupan dan asal-usul makhluk hidup dengan cara obyektif, sesuai dengan sifat ilmu pengetahuan, dengan melepaskan prasangka-prasangka materialis mereka. History Channel dan yang lain tidak boleh "menghindari kejutan", dan tidak boleh mendukung skenario tak masuk akal dengan tetap terikat pada dogma materialis abad sembilanbelas yang ketinggalan jaman.

Propaganda Berbahaya Ateis Mendampingi Propaganda Evolusionis

Acara tentang biografi Charles Darwin yang disiarkan oleh History Channel berisi bagian-bagian yang sering terdapat dalam propaganda ateis, mencoba menggambarkan ilmu pengetahuan dan agama sebagai dua hal berlawanan, dan mempertahankan keunggulan paham Darwinisme. Acara ini menggambarkan Darwin sebagai ilmuwan ateis dan berusaha menimbulkan kesan bahwa semakin ia tertarik pada ilmu pengetahuan, semakin jauh ia dari agama. Pernyataan yang digunakan dalam dokumenter ini sangat mengganggu karena mereka mempertahankan bahwa menurut teori evolusi manusia juga seekor hewan, dan bahwa tidak ada ruh yang tidak pernah mati. Gagasan ini tidak sesuai dengan ajaran Kristen karena jika ruh tidak ada, maka motivasi untuk kehidupan ruhiah yang lebih baik akan ditinggalkan. Dalam dokumenter disebutkan bahwa setelah kematian putrinya, Emmy, Charles Darwin percaya bahwa tidak ada pengadilan setelah kematian.

Karena teori evolusi dianggap sebagai sebuah kenyataan dalam dokumenter ini, pernyataan tak berdasar dimunculkan, seperti "manusia adalah seekor hewan yang tidak memiliki ruh, hal-hal yang bersifat ruhiah tidak penting, dan yang katanya sebagai hari pembalasan, akhirat, atau kehidupan sesudah mati, itu tidak ada." Pernyataan seperti ini tidak saja membahayakan masyarakat di mana ia menyebar, tapi juga tidak dapat diterima dalam masyarakat yang sebagian besarnya adalah orang-orang beriman. Perwakilan dari History Channel harus memperhatikan hal ini dan mempertimbangkan kembali kebijakan penyiaran mereka saat mengetahui bahwa mereka berbicara pada masayarakat yang sebagian besar anggotanya percaya pada Allah dan agama.

Bahaya propaganda ateis terbukti nyata. Salah satu alasan di balik keruntuhan Uni Soviet yang tiba-tiba dan mengapa mereka tidak dapat bertahan adalah mereka telah meninggalkan agama dan nilai-nilai ruhiah selama bertahun-tahun. Meskipun menyadari bahwa mereka yang mencari keselamatan dalam sistem kapitalis akan menemukan dirinya berada dalam situsi yang tidak tertahankan, Rusia mulai berdiri di atas kakinya sendiri setelah mulai memahami pentingnya agama dan hal-hal yang bersifat ruhiah. Ateisme menghancurkan kesatuan, keharmonisan, kedamaian dan struktur masyarakat. Orang yang menganggap dirinya hewan dan percaya bahwa mereka tidak ada lagi setelah mati memiliki kecenderungan menjadi jahat, tak bermoral, kasar dan kriminal. Mudah sekali bagi mereka merasa yakin untuk membunuh, menyiksa dan menyakiti orang lain, karena mereka tidak menganggap orang lain sebagai makhluk yang memiliki ruh, tetapi sebagai hewan. Bentuk-bentuk tindakan tak bermoral seperti kebohongan, korupsi, dan pencurian meningkat tajam dalam masyarakat tak beragama, dan tidak mungkin mencegah mereka kecuali struktur moral dan agama masyarakat ditegakkan. Perasaan cinta, kehangatan, kasih sayang, dan kesetiaan seluruhnya lenyap daam masyarakat ateis, digantikan oleh kemarahan, kekasaran, egoisme, penyia-nyiaan dan kekejaman.

Ini hanyalah beberapa tragedi yang dihasilkan ateisme pada masyarakat. Jika kita mempertimbangkan satu demi satu dari seluruh tragedi yang akan dialami setiap keluarga yang ingin membentuk generasi yang tidak beagama, kita dapat melihat dengan jelas betapa dalamnya kejahatan yang dihasilkan paham ateisme. Itulah mengapa mereka yang terlibat dalam propaganda ateis sebenarnya sedang bermain api, dan mengapa situs Darwinism-watch.com berisi nasehat-nasehat bagi mereka yang "terlibat dalam ateis propaganda dengan mata tertutup". Orang-orang ini tidak dapat melihat bukti-bukti yang menentang teori evolusi, dan juga tidak dapat memperhitungkan kerusakan serius pada masyarakat yang disebabkan karena pembelaan mereka terhadap teori ini.

Kesimpulan

Sebagaimana mereka yang ratusan tahun lalu mempertahankan pendapat bahwa bumi itu datar, History Channel dan badan-badan lainnya juga membuat pernyataan-pernyataan tak masuk akal, dan mereka harus berhenti melakukannya dengan topeng ilmiah. Merekalah yang akan muncul sebagai pemenang jika secara tulus membela kebenaran yang kini diungkapkan oleh ilmu pengetahuan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop